Powered By Blogger

Entri Populer

Rabu, 16 November 2011

prosa liris (MENGEJAR WAKTU)


MENGEJAR WAKTU
              TIK TOK, satu persatu ia langkahkan kakinya. Tik tok, dia berhenti sejenak. Apa yang dia lakukan di sana? Detik menunggu tiba derap kaki ku. Hingga bosan ia menunggu. Tik tok, ia langkahkan sekali lagi. Bau nafas ku pun belum terasa, aku tak kunjung tiba. Tapi aku telah berbisik janji padanya. Aku janji akan datang. Aku janji akan menyusulnya. Jika ia sanggup menunggu.
              TERFIKIR olehnya, galau fikirnya, takut aq kan lupakan janji. Sahabat yang terpenjara oleh dewi masa lalu. Dewi masa lalu yang kesepian inginkan ku tuk temaninya sesaat. Menyesal dia, telah tinggal ku sendiri. Jangan terpuruk disana! Berteriak kencang, ia mengingatkan ku. Melangkahlah karena kau mampu! Teriaknya lagi. Aku tak menyahut, karena aku tak mampu berkata, dan jika ku mampu, apa yang harus ku tuturkan.
              DETIK balikan badannya, terlihat lorong gelap, dia tahu, aku tersesat disana. Aku tersesat di jalan gelap, dimana ujung dan dimana pangkal? Ingin waktu menjemputku ke belakang. Sahabatnya tak mungkin ia tinggalkan sendiri. Namun dia sadar, dia adalah waktu, mungkinkah dia sebagai waktu memutar balik haluan? Hancur sudah dunia ini.
              Ting tong ting tong, lonceng meneriakinya, memanggil waktu untuk tiba tepat saatnya. Berucap lantang sang lonceng , wahai detik, tinggalkan dia yang ingin ditinggalkan, lupakan ia yang ingin dilupakan, ingkarilah dia yang tengah khianati dirinya sendiri.
              BERAT langkah, dengan tangis yang menganak sungai, detik tinggalkan ku, jauh dan semakin jauh. Kecewa terbesit dihatinya. Siapa yang jahat? Dia yang tak kunjung datang, atau aku, yang telah lelah menanti? Tanyanya.  Kewajibannya kini, tuk tepati menit dalam waktu. Haknya kini, tuk ingkari janji yang telah teringkar. Jauh dan sangat jauh. Karena kini jadilah ia Dewi Waktu yang abadi.
              Maaf telah biarkan mu menunggu, sahabatku wahai sang waktu. Kini untuk mengejar ketertinggalan langkah ku darimu, aku melangkah maju. Tunggulah, karena aku mengejarmu. Bukan janji lagi. Inilah yang tengah ku lakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar