PENGAMATAN
TERHADAP JAMUR
- Tujuan :
Mengamati
hidup jamur
- Alat dan
bahan :
1.
mikroskop
2.
kaca benda
3.
kaca penutup
4.
tisu
5. air
6. pipet tetes
7. tempe
yang telah berjamur
8. ragi tape
9. fermipan
10. nasi basi
11. roti basi
12. tusuk gigi
- Cara Kerja :
- Kami
mempersiapkan semua alat dan bahan.
- Kami
mengambil sedikit tempe yang berjamur dan meletakannya pada kaca benda.
- Kami menguraikan
hifa jamur tempe itu dengan tusuk gigi agar tidak terlalu menggumpal
- Kemudian
kami menetesinya dengan sedikit air menggunakan pipet tetes
- Kami
meletakan kaca preparat di atas meja preparat dan mengamatinya melalui
mikroskop dengan cahaya yang sesuai.
- Kami
menggambar jamur yang telah berhasil kami amati, dan membuat
keterangan-keterangan lainnya.
- Kemudian
kami membersihkan kaca preparat tersebut dan menetesinya dangan fermipan
yang telah dicampur air dengan menggunakan pipet tetes
- Kami
mengulang kegiatan 5 dan 6
- Kemudian
kembali kami membersihkan kaca preparat, lalu menetesinya dengan ragi tape
yang telah dicampur air dengan menggunakan pipet tetes
- Kami
mengulang kegiatan 5 dan 6
- Kami
mengambil kaca preparat yang lain dan mengoleskannya dengan nasi basi yang
telah dihancurkan
- Kami
mengulang kegiatan 5 dan 6
- Kami
mengambil kaca preparat yang lain dan mengoleskannya dengan roti basi yang telah dihancurkan
- Kami mengulang kegiatan 5 dan 6
- Hasil Pengamatan :
- Jamur
Tempe
Jamur pada tempe yang kami temukan adalah berwarna hitam, terdapat cabang-
cabang yang berupa hifa-hifa yang banyak, dan diujung hifa ada sporangium yaitu
sebagai kotak spora.
2. Jamur
pada Fermipan
Fermipan adalah bahan
pengembang dalam pembuatan kue, dalam campuran fermipan dangan air ini yang
kami lihat sejenis bercak-bercak yang berwarna hitam.
3. Jamur pada ragi
Ragi ini biasanya digunakan dalam pembuatan tape, dalam ragi ini yang kami
lihat adalah bercak-bercak bulatan kecil yang berwarna hitam.
4. Jamur pada nasi basi
Kami melakukan pengamatan
terhadap nasi yang telah basi yang berair dan berbau. Yang kami lihat adaah serat-serat seperti benang
halus yang berupa hifa.
5. Jamur pada roti yang telah basi
Kami melakukan pengamatan pada roti yang telah
basi dan terlihat jamur-jamur yang telah tumbuh pada roti itu, yang kami lihat
yaitu benang-benang halus dan serat-serat yang dalam jamur disebut hifa. Memiliki
hifa pendek bercabang-cabang dan berfungsi sebagai akar (rizoid) untuk
melekatkan diri serta menyerap zat-zat yang diperlukan dari substrat. Selain
itu, terdapat pula sporangiofor (hifa yang mencuat ke udara dan mengandung
banyak inti sel, di bagian ujungnya terbentuk sporangium (sebagai penghasil
spora).
- Permasalahan
1. a.
Nama spesies dari jamur yang telah kelompok kami amati dan
penggolongan divisinya :
§
Jamur
tempe : Zygomycota : Rhizopus oryzae
§
Jamur
fermipan : Ascomycota : Saccharomyces cerevisiae
§
Jamur
ragi : Ascomycota : Saccharomyces cerevisiae
§
Jamur
nasi basi: Zygomycota : Rhizopus stolonifer
§
Jamur
roti basi : Zygomycota : Rhizopus stolonifer
b. ciri khas divisi Zygomycota
§
Ada
yang hidup saprofit dan parasit
§
Dinding
sel mengandung kitin
§
Hifa
tidak bersekat (hifa seonestik) sehingga terlihat seperti pipa atau buluh;
§
Miselium
bercabang banyak
§
tidak
memiliki zoospora sehingga sporanya merupakan sel-sel yang berdinding. Spora
inilah yang tersebar ke mana-mana;
§
perkembangbiakan
secara aseksual dilakukan dengan spora yang berasal dari sporangium yang telah
pecah. Beberapa hifa akan
tumbuh dan ujungnya membentuk sporangium. Sporangium berisi spora. Spora yang
terhambur inilah yang akan tumbuh menjadi miselium baru;
§
perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan
peleburan dua hifa, yaitu hifa betina dan hifa jantan. Hifa jantan adalah hifa
yang memberikan isi selnya. Hifa betina adalah hifa yang menerima isi selnya.
Perkembangbiakan ini dilakukan dengan gametangium yang sama bentuknya (hifa
jantan dan hifa betina) yang mengandung banyak inti. Selanjutnya,
gametangium mengadakan kopulasi.
Ciri
– ciri Ascomycota
§
Hifa
bersekat
§
Berkembangbiak
secara seksual dengan membentuk spora yang dihasilkan dalam suatu kantung
(askus) yang disebut askospora. Kumpulan askus akan membentuk askokarp.
§
Untuk
Ascomycota bersel banyak berkembangbiak secara aseksual dengan membentuk
konidiospora, yaitu spora yang dihasilkan secara berantai pada ujung suatu hifa
§
Sedangkan
yang bersel satu, reproduski aseksualnya dengan membentuk tunas yang disebut
blastospora
2. Cara perkembangbiakan jamur pada tempe
yaitu cabang pendek rhizopus yang berjenis jantan dengan cabang pendek rhizopus
dari individu lain berjenis betina bertemu pada ujungnya. Setelah bertemu hifa
jantan akan memberikan isi selnya pada hifa betina. Perkembangbiakan
ini dilakukan dengan gametangium yang sama bentuknya (hifa jantan dan hifa
betina) yang mengandung banyak inti. Selanjutnya, gametangium mengadakan
kopulasi, dan terbentuk zigot. Zigot akan berkembang membentuk zigotspora yang
memiliki dinding tebal yang disebut zigosporangium. Kemudian zigotspora
memasuki periode dimana ia tidak melakukan aktifitas metabolisme.
3. Kedelai yang telah ditumbuhi jamur tempe
dapat menjadi lunak dan rasanya menjadi lebih enak karena kedelai yang telah
difermentasi menjadi tempe akan lebih mudah dicerna. Selama proses fermentasi
karbohidrat dan protein akan dipecah oleh kapang menjadi bagian-bagian yang
lebih mudah larut, mudah dicerna dan ternyata bau langu dari kedelai juga akan
hilang.
4. Manfaat dari jamur tempe adalah tentu saja
berguna dalam pembuatan tempe, dan dapat meningkatkan gizi tempe. Jamur yang
tumbuh pada kedelai tersebut menghasilkan enzim-enzim yang mampu merombak
senyawa organik kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana sehingga senyawa
tersebut lebih lunak dan dengan cepat dapat dipergunakan oleh tubuh. Jamur Rhizopus
oryzae mempunyai kemampuan mengurai lemak kompleks menjadi trigliserida
dan asam amino Selain itu jamur Rhizopus
oryzae mampu menghasilkan protease. Perubahan-perubahan lain yang terjadi
selama fermentasi tempe adalah berkurangnya kandungan oligosakarida penyebab
flatulence. Penurunan tersebut akan terus berlangsung sampai fermentasi 72 jam.
Selama fermentasi, asam amino bebas juga akan mengalami peningkatan dan
peningkatannya akan mencapai jumlah terbesar pada waktu fermentasi 72 jam. Kandungan
serat kasar dan vitamin akan meningkat pula selama fermentasi kecuali vitamin
B1 atau yang lebih dikenal dengan thiamin
F. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kami tarik
dari eksperimen yang kami lakukan. Jamur pada nasi basi, roti basi, dan tempe
merupakan kelompok zygomycota, yang memiliki struktur tubuh berhifa, miselium
bercabang, dan memiliki kotak spora di ujung hifa.
Sedangkan
ragi tape dan pengembang kue, masuk kelompok ascomycota. Namun tidak
menggunakan askospora sebagai alat reproduksi, melainkan dengan tubuh bertunas.
Tidak
semua jamur dapat berakibat buruk pada kita, bahkan banyak jenis jamur yang
bermanfaat bagi kita, utamanya dalam pembuatan makanan, seperti pembuatan
tempe, tape, dan pengembang kue. Bahkan kedelai yang sudah menjadi tempe
memiliki kadar gizi yang lebih tinggi
thanks infonya, membantu untuk pengamatan sy(y)
BalasHapus