Powered By Blogger

Entri Populer

Rabu, 16 November 2011

PENGAMATAN TERHADAP JAMUR


PENGAMATAN
TERHADAP JAMUR


  1. Tujuan :
Mengamati hidup jamur

  1. Alat dan bahan :
1.      mikroskop
2.      kaca benda
3.      kaca penutup
4.      tisu
5.      air
6.      pipet tetes
7.      tempe yang telah berjamur
8.      ragi tape
9.      fermipan
10.  nasi basi
11.  roti basi
12.  tusuk gigi





  1. Cara Kerja :
  1. Kami mempersiapkan semua alat dan bahan.
  2. Kami mengambil sedikit tempe yang berjamur dan meletakannya pada kaca benda.
  3. Kami menguraikan hifa jamur tempe itu dengan tusuk gigi agar tidak terlalu menggumpal
  4. Kemudian kami menetesinya dengan sedikit air menggunakan pipet tetes
  5. Kami meletakan kaca preparat di atas meja preparat dan mengamatinya melalui mikroskop dengan cahaya yang sesuai.
  6. Kami menggambar jamur yang telah berhasil kami amati, dan membuat keterangan-keterangan lainnya.
  7. Kemudian kami membersihkan kaca preparat tersebut dan menetesinya dangan fermipan yang telah dicampur air dengan menggunakan pipet tetes
  8. Kami mengulang kegiatan 5 dan 6
  9. Kemudian kembali kami membersihkan kaca preparat, lalu menetesinya dengan ragi tape yang telah dicampur air dengan menggunakan pipet tetes
  10. Kami mengulang kegiatan 5 dan 6
  11. Kami mengambil kaca preparat yang lain dan mengoleskannya dengan nasi basi yang telah dihancurkan
  12. Kami mengulang kegiatan 5 dan 6
  13. Kami mengambil kaca preparat yang lain dan mengoleskannya dengan  roti basi yang telah dihancurkan
  14.  Kami mengulang kegiatan 5 dan 6



  1. Hasil Pengamatan :
    1. Jamur Tempe
Jamur pada tempe yang kami temukan adalah berwarna hitam, terdapat cabang- cabang yang berupa hifa-hifa yang banyak, dan diujung hifa ada sporangium yaitu sebagai kotak spora.







2.      Jamur  pada Fermipan
Fermipan adalah bahan pengembang dalam pembuatan kue, dalam campuran fermipan dangan air ini yang kami lihat sejenis bercak-bercak yang berwarna hitam.
 







3.      Jamur pada ragi
Ragi ini biasanya digunakan dalam pembuatan tape, dalam ragi ini yang kami lihat adalah bercak-bercak bulatan kecil yang berwarna hitam.




4.      Jamur pada nasi basi
Kami melakukan pengamatan terhadap nasi yang telah basi yang berair dan berbau. Yang kami lihat adaah serat-serat seperti benang halus yang berupa hifa.

5.      Jamur pada roti yang telah basi
Kami melakukan pengamatan pada roti yang telah basi dan terlihat jamur-jamur yang telah tumbuh pada roti itu, yang kami lihat yaitu benang-benang halus dan serat-serat yang dalam jamur disebut hifa. Memiliki hifa pendek bercabang-cabang dan berfungsi sebagai akar (rizoid) untuk melekatkan diri serta menyerap zat-zat yang diperlukan dari substrat. Selain itu, terdapat pula sporangiofor (hifa yang mencuat ke udara dan mengandung banyak inti sel, di bagian ujungnya terbentuk sporangium (sebagai penghasil spora).

  1. Permasalahan
1.      a.  Nama spesies dari jamur yang telah kelompok kami amati dan
penggolongan divisinya :
§         Jamur tempe : Zygomycota : Rhizopus oryzae
§         Jamur fermipan : Ascomycota : Saccharomyces cerevisiae
§         Jamur ragi : Ascomycota : Saccharomyces cerevisiae
§         Jamur nasi basi: Zygomycota : Rhizopus stolonifer
§         Jamur roti basi : Zygomycota : Rhizopus stolonifer

                      b. ciri khas divisi Zygomycota
§         Ada yang hidup saprofit dan parasit
§         Dinding sel mengandung kitin
§         Hifa tidak bersekat (hifa seonestik) sehingga terlihat seperti pipa atau buluh;
§         Miselium bercabang banyak 
§         tidak memiliki zoospora sehingga sporanya merupakan sel-sel yang berdinding. Spora inilah yang tersebar ke mana-mana;
§         perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan spora yang berasal dari sporangium yang telah pecah. Beberapa hifa akan tumbuh dan ujungnya membentuk sporangium. Sporangium berisi spora. Spora yang terhambur inilah yang akan tumbuh menjadi miselium baru;
§         perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan dua hifa, yaitu hifa betina dan hifa jantan. Hifa jantan adalah hifa yang memberikan isi selnya. Hifa betina adalah hifa yang menerima isi selnya. Perkembangbiakan ini dilakukan dengan gametangium yang sama bentuknya (hifa jantan dan hifa betina) yang mengandung banyak inti. Selanjutnya, gametangium mengadakan kopulasi.

                        Ciri – ciri Ascomycota
§         Hifa bersekat
§         Berkembangbiak secara seksual dengan membentuk spora yang dihasilkan dalam suatu kantung (askus) yang disebut askospora. Kumpulan askus akan membentuk askokarp.
§         Untuk Ascomycota bersel banyak berkembangbiak secara aseksual dengan membentuk konidiospora, yaitu spora yang dihasilkan secara berantai pada ujung suatu hifa
§         Sedangkan yang bersel satu, reproduski aseksualnya dengan membentuk tunas yang disebut blastospora

2.      Cara perkembangbiakan jamur pada tempe yaitu cabang pendek rhizopus yang berjenis jantan dengan cabang pendek rhizopus dari individu lain berjenis betina bertemu pada ujungnya. Setelah bertemu hifa jantan akan memberikan isi selnya pada hifa betina. Perkembangbiakan ini dilakukan dengan gametangium yang sama bentuknya (hifa jantan dan hifa betina) yang mengandung banyak inti. Selanjutnya, gametangium mengadakan kopulasi, dan terbentuk zigot. Zigot akan berkembang membentuk zigotspora yang memiliki dinding tebal yang disebut zigosporangium. Kemudian zigotspora memasuki periode dimana ia tidak melakukan aktifitas metabolisme.
3.      Kedelai yang telah ditumbuhi jamur tempe dapat menjadi lunak dan rasanya menjadi lebih enak karena kedelai yang telah difermentasi menjadi tempe akan lebih mudah dicerna. Selama proses fermentasi karbohidrat dan protein akan dipecah oleh kapang menjadi bagian-bagian yang lebih mudah larut, mudah dicerna dan ternyata bau langu dari kedelai juga akan hilang.
4.      Manfaat dari jamur tempe adalah tentu saja berguna dalam pembuatan tempe, dan dapat meningkatkan gizi tempe. Jamur yang tumbuh pada kedelai tersebut menghasilkan enzim-enzim yang mampu merombak senyawa organik kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana sehingga senyawa tersebut lebih lunak dan dengan cepat dapat dipergunakan oleh tubuh. Jamur Rhizopus oryzae mempunyai kemampuan mengurai lemak kompleks menjadi trigliserida dan asam amino  Selain itu jamur Rhizopus oryzae mampu menghasilkan protease. Perubahan-perubahan lain yang terjadi selama fermentasi tempe adalah berkurangnya kandungan oligosakarida penyebab flatulence. Penurunan tersebut akan terus berlangsung sampai fermentasi 72 jam. Selama fermentasi, asam amino bebas juga akan mengalami peningkatan dan peningkatannya akan mencapai jumlah terbesar pada waktu fermentasi 72 jam. Kandungan serat kasar dan vitamin akan meningkat pula selama fermentasi kecuali vitamin B1 atau yang lebih dikenal dengan thiamin

                      F. Kesimpulan
                      Adapun kesimpulan yang dapat kami tarik dari eksperimen yang kami lakukan. Jamur pada nasi basi, roti basi, dan tempe merupakan kelompok zygomycota, yang memiliki struktur tubuh berhifa, miselium bercabang, dan memiliki kotak spora di ujung hifa.
                      Sedangkan ragi tape dan pengembang kue, masuk kelompok ascomycota. Namun tidak menggunakan askospora sebagai alat reproduksi, melainkan dengan tubuh bertunas.
                      Tidak semua jamur dapat berakibat buruk pada kita, bahkan banyak jenis jamur yang bermanfaat bagi kita, utamanya dalam pembuatan makanan, seperti pembuatan tempe, tape, dan pengembang kue. Bahkan kedelai yang sudah menjadi tempe memiliki kadar gizi yang lebih tinggi




1 komentar: